Dalam memanfaatkan Peluang Penghasilan Tambahan diperlukan kedewasaan, baik kedewasaan saat kita mendapatkan keuntungan dari peluang tersebut atau saat kita mengalami kerugian saat mengambil peluang tersebut. Memanfaatkan Peluang Penghasilan Tambahan dari trading forex itu seperti seni yang melibatkan
emosi. Mungkin kamu adalah seseorang yang memiliki IQ tinggi, tapi jika
tidak bisa mengontrol emosi akan berbuah celaka. Hal ini
mungkin saja terjadi dimana kamu tidak bisa sesukses trader yang ber-IQ
standar namun matang dalam mengontrol emosinya.
Banyak sekali trader yang gagal karena
faktor psikologis ini. Untuk itu ada beberapa tips yang mudah-mudahan
bisa bermanfaat bagi kelangsungan trading kamu dalam memanfaatkan peluang penghasilan tambahan. Mau tahu itu apa? cekibrot yah.. ^_^
PSIKOLOGI TRADING DALAM MENDAPATKAN PENGHASILAN TAMBAHAN
Berikut beberapa tips yang mudah-mudahan
bisa bermanfaat bagi kelangsungan trading kamu untuk mendapatkan Penghasilan Tambahan :
- 3M’s of successful trading: Mind, Method, and Money
Ketiganya harus selaras, serasi dan
seimbang. Mind berkaitan erat dengan faktor psikologis seperti emosi,
termasuk juga di dalamnya penerapan risk management. Metode berhubungan
dengan strategi, sistem trading dan analisis. Money? Hmm… mana mungkin
bisa trading tanpa uang yang cukup?
Bayangkan jika Anda punya uang banyak,
tapi dalam trading Anda mengabaikan analisis apalagi risk management.
Atau jika Anda punya sistem trading yang bagus tapi tak ada dana untuk
menjalankannya. Percuma kan?
- Plan your trade, trade your plan
Ya, betul. Rencanakan segalanya. Untuk
menjadi trader yang sukses, aturan pertama yang harus kita patuhi adalah
trading plan kita sendiri. Kuncinya adalah disiplin. Jika trading plan
kita mengatakan kita harus keluar dari pasar, lakukanlah. Jangan ada
tawar menawar. Melanggar trading plan kita sendiri adalah awal kegagalan
dalam trading.
- Fear is nothing, act is everything
Rasa takut itu alamiah dan manusiawi.
Tapi ketakutan yang berlebihan untuk melaksanakan sistem trading kita
justru mencegah kita untuk mendapatkan peluang keuntungan. Kalau rugi bagaimana? Tidak ada orang
yang mau rugi. Tapi ingatlah bahwa resiko adalah bagian tak terpisahkan
dari bisnis. Atasi ketakutan Anda akan resiko dengan menerapkan risk
management dan risk to reward ratio yang baik. Kita punya ilmunya,
mengapa tidak diterapkan?
- Don’t be greedy
Jangan serakah! Jika target keuntungan
kita sudah tercapai, sebaiknya segeralah keluar dari pasar. Seringkali
para trader terjebak dalam pergerakan harga karena terlalu bernafsu
menangkap “ikan besar”. Misalnya, ketika target profitnya sudah tercapai
dan posisi sudah ditutup, ternyata harga masih meneruskan
pergerakannya. Seandainya posisi itu belum ditutup, profit yang
dihasilkan seharusnya bisa lebih besar. Akhirnya trader itu mencoba
mengikuti pergerakan pasar dengan membuka posisi lagi dengan
terburu-buru.
Ada baiknya kita menenangkan diri dulu
setelah menutup posisi kita, baik saat untung maupun rugi, sehingga
keputusan yang kita ambil bukanlah keputusan yang terburu-buru dan
emosional.
- Don’t bet the farm
Jangan pertaruhkan seluruh dana Anda
dalam transaksi. memang jika ‘taruhan’ makin besar, untungnya juga makin
besar. Tapi ini juga berarti resikonya pun makin besar pula. Tetaplah
berpatokan pada trading plan dan money management plan Anda. Ingatlah
bahwa pelanggaran terhadap trading plan merupakan awal kegagalan dalam
trading. Cut your losses early, let your profits
run,
Jangan terbalik. Segeralah buang kerugian Anda seminim mungkin, dan
biarkan profit Anda terus berlari menuju sasarannya. Banyak sekali
trader melakukan hal yang sebaliknya. Mereka bisa bertahan dengan
membiarkan posisi yang merugi hingga ratusan pips, namun ketika
keuntungan baru hanya beberapa pips sudah kebingungan ingin segera
menutup posisi. Jangan lakukan hal seperti ini!
- Intuition: friend or foe?
Intuisi itu teman atau musuh? Ini pertanyaan yang menarik.
Pernah ada yang bertanya, “Bolehkah saya menggunakan insting dalam trading?”
Saya membedakan “insting” dengan
“intuisi”. Insting itu muncul secara alamiah, tanpa harus ada proses
belajar. Contohnya, lebah bisa tahu cara membuat sarang yang kuat tanpa
harus kuliah di jurusan arsitektur. Nah, kalau “intuisi” lebih
didapatkan melalui belajar dan dari pengalaman. Misalnya bagi kita yang
terbiasa menyetir, tahu persis kapan kita harus menginjak kopling,
mengganti persneling, memberi tekanan pada pedal gas, berapa besar sudut
yang diperlukan untuk berbelok, bahkan mengerem mendadak pada situasi
darurat.
Dalam trading, yang lebih bisa dipercaya
adalah intuisi daripada insting. Intuisi seorang trader terbentuk dari
pengalaman bertahun-tahun mengamati dan mengenali pergerakan harga.
Terkadang ia bisa tahu ke mana harga akan bergerak hanya dengan sepintas
melihat grafik. Namun, sangat tidak disarankan hanya mengandalkan
intuisi tanpa didasari oleh analisis obyektif yang mendukung.
Yah begitulah sekilas pengenalan mengenai psikologi trading dalam mendapatkan Penghasilan Tambahan dari trading forex. Semoga informasi ini bisa
berguna untuk kalian. Bagi kalian yang ingin belajar lebih lanjut
tentang trading forex check this out :
http://adfoc.us/14200323651276 for beginner
http://adfoc.us/14200323651277 for elementary
http://adfoc.us/14200323651280 for intermediate
http://adfoc.us/14200323651279 for advanced
0 comments:
Post a Comment